Assalamu'alaikum Wr Wb
Mungkin terdengar kudet atau ketinggalan zaman, bagaimana mungkin seseorang belum pernah ke Tanah Jawa. Maksud saya bukan Tanah Jawa se Pulau Jawa, melainkan Tanah dimana suku jawa berada, misalnya Jawa Tengah Jawa, Timur dsb.Kudet yah ? memang, Tapi tak apa, toh sekarang saya sudah pernah mencicipi dan menginjakkan kaki diatas Tanah Jawa. Tepatnya, Pada hari Sabtu 4 Juni 2016.
Pada hari sebelumnya, saya menerima surat Tugas dari Rektor Universitas Siliwangi untuk mengikuti MTQ UNS se Jawa. Kontan saya kaget bukan main, kenapa saya yang ditugaskan ? bukan orang lain. Keberatankah ? bukan itu masalahnya, tapi saya masih tingkat 1 dan masih banyak orang lain yang lebih layak dari saya. lalu kenapa saya ? pertanyaan itu berputar-putar dikepala saya. Meski demikian saya tidak menyianyiakan kesempatan emas ini. tanpa babibu saya mengiyakannya.
Selanjutnya, saya menyiapkan segala keperluan dan kesiapan saya untuk mengikuti MTQ di UNS tingkat Pulau Jawa ini. Jauh-jauh hari saya berlatih dan berguru sana sini, meminum ibun cai setiap hari dan berbagai metode-metode lainnya. Tentunya untuk memaksimalkan penampilan saya nanti. dan mengharumkan dengan menghormati kepercayaan Lembaga kepada saya. Dengan cara apa ? tidak lain dan tidak bukan adalah dengan memaksimalkan penampilan. Menang atau tidaknya itu ketergantungan bukan tujuan. Ko gitu ? ko bisa-bisanya gak mau menang ? hmm.. bukan gak mau menang, akan tetapi ada hal yang jauh lebih penting daripada sekadar kemenangan. Apa itu ? pengalaman, Tentu saja.
Benar saja, saya tidak memenangkan apapun di MTQ itu. Padahal, penampilan panggung saya sudah maksimal. Mungkin banyak yang lebih baik dari saya. Tapi, sekali lagi itu tak apa. Bukan saya tidak menginginkan kemenangan, akan tetapi kesan dan pelajaran yang saya dapatkan sudah cukup mewakilinya. Setidaknya, itu cukup untuk sekedar merekontruksi diri saya dan menjadi lebih baik, pikirku.
Dan salah satu pelajaran yang saya dapatkan adalah kembalinya kesadaran saya bahwa diatas langit masih ada langit. Diatas yang baik pasti ada yang lebih baik. Dan di atas yang bagus pasti ada yang lebih bagus. dan seterusnya. Akan tetapi dengan mengikuti MTQ ini saya bisa mengukur ketinggian saya sendiri. Tentunya dengan barameter orang lain yang lebih baik. Meski menyakitkan, tapi itulah kenyataannya. Dan itu membuat saya terpacu untuk meninggikan setinggi-tingginya ketinggian yang saya miliki. Saya berjanji pada diri saya sendiri untuk berkerja lebih giat lagi dan berlatih dengan sungguh-sungguh. Demi tercapainya impian saya untuk menjadi Manusia yang berharga, setidaknya untuk saya pribadi, keluarga, lembaga dan agama.
#GoesToMTQNasional
on Senin, 06 Juni 2016
1 komentar:
MasyaAllah luarrr biasa
EmoticonEmoticon